Sandya Maranatha, kau mengubah hidupku!
Namaku Nesya
Ariani Lucana. Lahir di Bandung, 19 Juli tahun 1998. Tapi sekarang aku lagi tinggal di Jogja karena kuliah disini. Aku dulunya seorang cewek
remaja yang independent, cuek, dan juga gak peduli soal cinta-cintaan kaya
remaja pada umumnya. Aku gak pernah kenal yang namanya Galau malam minggu,
status emot nangis atau nongkrongin WA hanya untuk nunggu orang ga jelas nge
chat. Hidupku sangat simple. Pergi ke kampus, ngumpul sama temen-temen dan
pulang dari kampus langsung ke kos buat merencanakan drama Korea giliran siapa
yang aku tonton. Kalau ada tugas kuliah, aku tak pernah menundanya karena aku
harus berbagi waktu dengan Dean, Laptop kesayanganku. Dalam waktu seminggu, aku
udah punya jadwal rutin pergi ke warnet buat memasok asupan gizi buat Dean
dengan download-in video-video MV baru dari makhluk-makhluk Indah yang ada di
bumi, yang kebanyakan tercipta di Korea. Hari-hariku seindah itu dulu. Sampai
pada suatu titik, satu nama manusia yang cukup unik tiba-tiba masuk dalam scenario
kehidupanku, dan dengan seenaknya ia mempermainkan jarum kompas cerita perjalanan
hidupku.
Semuanya berawal
dari hari itu.
Hari itu, adalah
hari liburan kuliah saat aku akan memasuki semester 4.
malam itu, aku rasa sudah cukup kenyang ber-quality time bersama Dean. aku merebahkan tubuh diatas kasur sambil scroll chat di grup whatsapp.
Grup itu adalah grup whatsapp teman-teman SD ku saat di Bandung. aku bisa dikategorikan sebagai anggota baru di grup itu. karena grup itu sudah terbuat sejak lama, namun karena aku pindah rumah ke Manado saat kelas 6 SD, aku tidak terlalu aktif seperti yang lainnya. Malam itu, entah kenapa rasanya aku ingin ikut 'nimbrung' dalam percakapan di grup meskipun hanya singkat.
+6283690xxxxxx ~putritidur
anjir kocak lu
Tiara SD 8
Somplaaakkkk !!! :D
+6285229xxxxxx ~Iqbal
Bangsat wooooyy
malam itu, aku rasa sudah cukup kenyang ber-quality time bersama Dean. aku merebahkan tubuh diatas kasur sambil scroll chat di grup whatsapp.
Grup itu adalah grup whatsapp teman-teman SD ku saat di Bandung. aku bisa dikategorikan sebagai anggota baru di grup itu. karena grup itu sudah terbuat sejak lama, namun karena aku pindah rumah ke Manado saat kelas 6 SD, aku tidak terlalu aktif seperti yang lainnya. Malam itu, entah kenapa rasanya aku ingin ikut 'nimbrung' dalam percakapan di grup meskipun hanya singkat.
+6283690xxxxxx ~putritidur
anjir kocak lu
Tiara SD 8
Somplaaakkkk !!! :D
+6285229xxxxxx ~Iqbal
Bangsat wooooyy
Hahahaha...
ketikku singkat di tengah-tengah percakapan lucu itu.
tiba-tiba, satu kontak me-mention ku. Namanya jarang kulihat muncul di grup namun aku masih bisa mengingat wajahnya sedikit-sedikit waktu SD dulu.
+6285267xxxxxx ~Sandya.M
Aria? ini beneran Aria?
DEG. Ada yang mention namaku. ada yang aware aku ada. Siapa dia? dia memperhatikanku? dia tiba-tiba mengingatku? kok bisa. Sandya? oh bocah dekil pendek yang dulu pernah sebangku denganku di SD ya. iya dia!
Iya?
hei, apa kabar?
kemana aja?
Hehe, hai. ada kok cuma jarang aktif aja.
wah, kangen banget sama kamu.
hehehe, iya.
LAH. ni anak ko gini ya? dalam hatikku. aku tak menyangka bahwa masih ada teman SD (selain teman dekatku) yang masih mengingatku. padahal kita sudah cukup lama berpisah dan tak pernah kontak satu sama lain. kupikir selain teman dekatku, yang lain akan merasa awkward denganku. Dan dia, sehangat itu dalam menyapa teman lama. Aku sedikit tersenyum karena bersyukur dan senang karena hal itu. Namun, meskipun senang, aku bukanlah tipikal orang yang bisa mengekspresikan perasaanku. Aku cenderung canggung dan sedikit kaku kalau memulai pembicaraan, apalagi ini dengan orang yang...hmmm... engga baru pertama kenal sih, tapi 'sudah lama tak berbincang'. Dan mungkin, perbincangan kita yang terakhirpun beberapa tahun lalu, hampir 10 tahun dan mungkin itupun hanya perbincangan dua orang anak SD yang masih bocil. Jadi, lihatlah responku di chat grup itu. Sangat kaku, bukan? hah, Aria benar-benar payah dalam hal berbasa-basi.
Malam itu aku putuskan untuk tidur lebih larut karena mumpung besok hari minggu. Aku bisa dikatakan cewek yang punya jadwal tidur teratur (selalu dibawah jam 11 malam) dengan rutinitas serangkaian skincare yang aku pakai sambil mendengarkan musik jadul dalam posisi HP mode pesawat biar gak ada yang ganggu.
Tapi, malam itu aku lagi nakal, gak tau kenapa males skincare-an, dan udah jam 11 lebih aku masih nge scroll feed Ig. Gakpapa lah sekali-sekali, pikirku.
Tiba-tiba, 1 notif whatsapp dari nomor asing masuk dan langsung ku buka.
Sandya :"Aria, masih inget cowok cengeng ingusan yang dulu sebangku sama kamu? -Sandya"
Aria : "hahaha, masihlah. Apa kabar sandya?"
Sandya :"Alhamdulillah, baik. kamu di Manado, Ra?"
Aria :"Ngga, aku di Jogja sekarang, kuliah sini kan"
Sandya :"Wah sama dong"
Aria :"Haa? kamu univ apa emang"
Sandya :" aku univ bla bla bla...."
chatting tersebut terus berlanjut sampe kita nanya ngobrol banyak tentang masing-masing. Jurusan apa lah, gimana kabar keluarga, akun instagram, sampe alamat tempat tinggal di Jogja masing-masing dan ditutup dengan kalimat tak terduga dari Sandya.
"Selamat tidur, neng cantik".
aku kaget sekaligus heran dengan kelakuan anak satu ini. Dia ringan banget ya ngucapin hal-hal yang nyeremin (buat aku) kaya gitu. Hmmm... udah lama sejak pindah dari Bandung aku udah jarang dipanggil Neng lagi.
Tak terasa malam itu udah hampir jam 1. Rekor baru buat seorang Aria tidur selarut ini dan bahkan gak ngerasa khawatirin apapun. Malam itu aku rasa memang malam yang sudah ditakdirkan untuk aku habiskan dengan kenangan masa kecil yang datang lagi. Masa kecil yang terasa seperti masa depan karena history nya dulu aku sama sandya gak gini vibes nya waktu di SD. jadi aneh aja berasa ketemu orang baru.
karena terlanjur gak bisa tidur, bukannya aku memulai ngebut skincare-an karena udah kemaleman, Aku malah iseng buka-buka profil ig nya Sandya yang dia kasih tau di chat. dan aku kaget cowok cengeng yang pernah pipis di celana gara-gara ibu guru suruh ngerjain soal matematika di papan tulis itu sekarang tumbuh jadi cowok yang lucu. Kalau dilihat-lihat dia engga ganteng-ganteng amat yang kaya gimana. Dia masih cungkring tapi agak tinggi. Kulitnya putih, punya jenggot dan kumis tipis. Alisnya agak tebel dengan kelopak mata yang agak besar. menurutku perpaduan semuanya disimpulkan jadi "cowok lucu". Belum lagi caption-caption di setiap fotonya selalu puitis dan punya makna yang dalam. ( Ini bener kamu, Sandya? )
OH MY GOD lu lagi ngapain Ariaaa? udah jam 2 masih belum tidur, belum skinkeran, dan sekarang senyam-senyum lihat foto cowok? Aria kesurupan apa? cowok-cowok ganteng yang kemarin deketin lu, ngasih lu puisi, bunga, cokelat, boneka aja lu tolak mentah-mentah lah ini baru sekali doang chatting terus elu kegirangan kaya gini sampe rela-rela begadang? No, Aria. Noooooo!!!
Begitulah kira-kira bagaimana awal mulanya seorang Sandya bisa ngubah Aria hanya dengan 1 kali chatting dalam 1 malam. Dulu saat itu iya aku nyesel kenapa jadi se-melankolis itu dengan cowok sampe langsung ngubah kebiasaan aku karena aku bukan tipe orang yang suka dengan perubahan dan hal-hal baru.
Tapi sekarang, aku bersyukur banget malem itu kamu datang (lagi) di hidup aku. karena ternyata dari situlah pintu masuk dunia baru seorang Aria, yang jauh lebih indah, seru, luar biasa dan sangat berwarna dari sebelumnya.
Sandya Maranatha, Kau (mulai) mengubah hidupku!
-bersambung-
Komentar
Posting Komentar